Jumat, 28 Maret 2014

ANALISIS GAYA BAHASA DALAM PUISI KETIKA ENGKAU BERSEMBAHYANG KARYA EMHA AINUN NAJIB

ANALISIS GAYA BAHASA DALAM PUISI KETIKA ENGKAU BERSEMBAHYANG KARYA EMHA AINUN NAJIB
A.            Pengertian Puisi
       Puisi merupakan karya yang estetis yang mengandung nilai puitis. Menurut pendapat McClaulay, Hudson (dalam Aminuddin, 2009:134), “puisi adalah salah satu cabang sastra yang menggunakan kata-kata sebagai media penyampaian untuk membuahkan ilusi dan imajinasi”. Puisi merupakan ragam sastra yang bahasanya terikat oleh irama, matra, rima, serta penyusunan larik dan bait (Depdiknas, 2008:1112).
       Dalam puisi banyak ditemukan gaya bahasa. Penggunaan gaya bahasa tentu dapat mengubah serta menimbulkan nilai rasa atau konotasi tertentu. Gaya bahasa memiliki peranan penting dalam sebuah puisi, sehingga ada yang menyatakan bahwa gaya bahasa merupakan esensi penulisan puisi. Bahkan ada pula yang menyebutkan sebagai dasar bangunan setiap puisi, sehingga dikatakan pula bahwa gaya bahasa merupakan salah satu faktor penentu seberapa jauh seseorang penyair mempunyai daya cipta yang asli.
       Gaya bahasa ialah cara penyair menggunakan bahasa untuk menimbulkan kesan-kesan tertentu. Gaya digunakan untuk melahirkan keindahan. Hal itu terjadi karena dalam karya sastralah ia paling sering dijumpai, sebagai wujud eksplorasi dan kreativitas sastrawan-sastrawati dalam berekspresi (http://esastra.com/kurusu/kepenyairan.htm#Modul). Menurut Gorys Keraf (2002:113) gaya bahasa adalah cara mengungkapkan pikiran melalui bahasa secara khas yang memperlihatkan jiwa dan kepribadian penulis/pemakai bahasa.
       Persoalan pilihan kata dalam puisi bukanlah persoalan yang mudah. Pilihan kata merupakan persoalan yang dinamis, inovatif, dan kreatif sejalan dengan perkembangan penuturnya. Namun, sebaliknya ada pula pengguna bahasa menggunakan kata yang sangat hemat bahkan sudah menggambarkan orang tersebut akan kosa kata. Pembicaraan tentang gaya bahasa sangatlah luas. Gorys Keraf (2002:11-12) membagi persoalan gaya bahasa, yakni 1) gaya bahasa berdasarkan pilihan kata, 2) gaya bahasa berdasarkan struktur kalimat, 3) gaya bahasa berdasarkan langsung tidaknya makna.     
       Berikut merupakan contoh puisi Ketika Engkau Bersembahyang Karya Emha Ainum Najib.
KETIKA ENGKAU BERSEMBAHYANG
Ketika engkau bersembahyang
Oleh takbirmu pintu langit terkuakkan
Partikel udara dan ruang hampa bergetar
Bersama-sama mengucapkan allahu akbar

Bacaan Al-Fatihah dan surah
Membuat kegelapan terbuka matanya
Setiap doa dan pernyataan pasrah
Membentangkan jembatan cahaya

Tegak tubuh alifmu mengakar ke pusat bumi
Ruku' lam badanmu memandangi asal-usul diri
Kemudian mim sujudmu menangis
Di dalam cinta Allah hati gerimis

Sujud adalah satu-satunya hakekat hidup
Karena perjalanan hanya untuk tua dan redup
Ilmu dan peradaban takkan sampai
Kepada asal mula setiap jiwa kembali

Maka sembahyang adalah kehidupan ini sendiri
Pergi sejauh-jauhnya agar sampai kembali
Badan di peras jiwa dipompa tak terkira-kira
Kalau diri pecah terbelah, sujud mengutuhkannya
Sembahyang di atas sajadah cahaya
Melangkah perlahan-lahan ke rumah rahasia
Rumah yang tak ada ruang tak ada waktunya
Yang tak bisa dikisahkan kepada siapapun

Oleh-olehmu dari sembahyang adalah sinar wajah
Pancaran yang tak terumuskan oleh ilmu fisika
Hatimu sabar mulia, kaki seteguh batu karang
Dadamu mencakrawala, seluas 'arasy sembilan puluh sembilan.

1.    Gaya bahasa Personifikasi merupakan gaya bahasa yang menggambarkan benda-benda mati atau barang-barang tidak bernyawa seolah-olah hidup. Contoh:
Partikel udara dan ruang hampa bergetar
Bersama-sama mengucapkan allahu akbar
Ruku' lam badanmu memandangi asal-usul diri
Kemudian mim sujudmu menangis
Membuat kegelapan terbuka matanya

2.     Gaya bahasa Metafora merupakan bahasa kiasan sejenis perbandingan namun tidak menggunakan kata pembanding. Di sini perbandingan dilakukan secara langsung tanpa kata sejenis bagaikan, ibarat, laksana, dan semacamnya. Contoh:
Sujud adalah satu-satunya hakekat hidup
Karena perjalanan hanya untuk tua dan redup
       Hatimu sabar mulia, kaki seteguh batu karang
3.    Gaya bahasa Hiperbola adalah gaya bahasa berupa pernyataan yang sengaja dibesar-besarkan dan dibuat berlebihan. Contoh:
       Badan di peras jiwa dipompa tak terkira-kira

4.    Gaya bahasa Apostrof adalah gaya bahsa berupa pengalihan pembicaraan kepada benda atau sesuatu yang tidak bisa berbicara kepada kita terutama kepada tokoh yang tidak hadir atau sudah tiada, dengan tujuan lebih menarik atau memberi nuansa lain. Contoh:
Ketika engkau bersembahyang
Oleh takbirmu pintu langit terkuakkan
Partikel udara dan ruang hampa bergetar
Bersama-sama mengucapkan allahu akbar

 Daftar Rujukan
Indah Purnama. 2012. Analsis Gaya Bahasa Dan Kritik Seosial Dalam Lirik Lagu Manusia Setengah Dewa Karya Iwan Fals. Skripi  FKIP Universitas Islam Riau.
Keraf, Gorys. 2010. Diksi dan gaya bahasa. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Minggu, 23 Maret 2014

Tipologi atau Artisektur Frase

Tipologi  dan Arsitektur Frase
Tipologi dapat diartikan sebagai ilmu watak bagi manusia. Sedangkan arsitektur merupakan bangunan atau rancangan dalam sebuah kalimat. Frasa atau kelompok kata berdistribusi mengikuti salah satu unsur pembentuknya klausa dan kalimat. Frase dibedakan dalam beberapa arsitektur frase. Misalnya, frase nomen bahasa Indonesia dikembangkan ke kanan, sedangkan frase nomen Inggris dikembangkan ke kiri.
Contoh:
v  Pengembangan dalam bahasa Indonesia
1)      Baju saya
1a) Baju saya baru
1b) Baju saya yang baru
2)     Jaksa pemarah
1a) Jaksa yang pemarah
1b) Jaksa itu yang pemarah    
3)      Kaca pecah
1a) kaca itu pecah
1b) kaca itu yang pecah

Ket: Perkembangan frase nomen yang terdapat pada bahasa Indonesia dilakukan dari kiri ke kanan.

v  Contoh pengembangan dalam bahasa Inggris
1)      Sweet memory -> bukan memory sweet
2)      Real plean -> bukan plan real
3)      Sales executive -> bukan executive sales
4)      Internasional matrix gallery ->  bukan gallery internasional matrix
5)      Very handsome young brother ->  bukan young brother handsome very
Ket: Pengembangan yang terjadi pada frase nomen bahasa Inggris terjadi karena frase nomen bahasa Inggris dikembangkan ke kiri.
v  Pengembangan frase nomen dengan bilangan berjalan ke kiri baik pada bahasa Inggris maupun pada bahasa Indonesia,
Contoh:
     Bahasa Indonesia: tiga anak kucing
                                    Banyak orang
                                    Aneka jenis kue
Bahasa Inggris       : six old tree
Much money

Contoh perkembangan frase verbum bahasa Inggris ke kiri
1)        We make bread                                           2)     I  come                         3)  i’m forget
We  try to make bread                                        I will come                        i’m not forget
We begin to try to make bread
We are forced to begin to try to make bread     I wiill not come               im will not forget

Jika dicocokkan ke dalam bahasa Indonesia maka,
1)        Kami pulang                                 2)  bunga itu untuk saya
Kami mau pulang                               bunga itu bukan untuk saya
Kami tidak mau pulang                      bunga yang itu bukan untuk saya
       Kami terpaksa tidak mau pulang

3)     Mereka belajar
       Mereka akan  belajar
       Mereka tidak akan belajar
2)        Tugas hal 17

            Apakah runtutan waktu, tempat, sebab dan seterusnya dapat didestribusikan secara bebas khususnya di dalam bahasa Indonesia?
Jawab : Menurut pendapat penulis belum. Karena seperti yang telah dikatakan pengarang Parera (2009:17) dalam bukunya yang berjudul “Dasar-dasar Analisis” bahwa penelitian itu sendiri perlu penelitian yang lebih mendalam lagi. Jadi kesimpulan yang didapat adalah jawaban dari Apakah runtutan waktu, tempat, sebab dan seterusnya dapat didestribusikan secara bebas khususnya di dalam bahasa Indonesia belum mendapatkan jawaban.



 

PERHATIAN : Terimakasih telah bersedia mengunjungi blogger saya. Untuk terjadinya penyempurnaan materi yang telah penulis buat mohon diberikan kritik dan sarannya. Karena itu semua sangat bermanfaat sekali bagi penulis. Materi yang telah penulis buat ini sesuai dengan kemampuan yang penulis buat. Demikian yang dapat penulis sampaikan jika ada kesalahan penulisan dalam materi penulis mohon ma’af. Karena kesalan datangnya dari penulis dan yang benar itu datangnya dari Allah. Wasalam.....