Rabu, 26 Februari 2014

ANALISIS SCRIPSI

ANALISIS BENTUK GAYA BAHASADAN MAKNA PANTUN CACA’INAI DALAM ADAT PERKAWINAN MASYARAKAT KELURAHAN PERANAP KECAMATAN PERANAP KEBUPATEN INDRAGIRI HULU

A.     5 HAL DALAM LATAR BELAKANG MASALAH
1.      TEORI
       Menurut  Atar  Semi (1994:133) “Kecuali mantra, pantun merupakan bentuk puisi tradisional yang paling tua, mungkin hampir  sema usianya dengan bangsa Indonesia sendiri”.  Tradisi berpantun termasuk dalam golongan sastra lisan. Seperti yang dikemukakan UU. Hamidy (1982:11) “ sastra lisan di daerah Indonesia adalah bagian yang tidak terpisahkan dari khasanah nasional karena bahasa dan kebudayaan daerah merupakan penunjang dalam pengembangan bahasa dan kebudayaan nasional. Abd. Syukur Ibrahim (1987:43) mengatakan “menurut bentuknya  pantun dibedakan atas:  (1) pantun biasa, (2) pantun berkait, (3) talibun, (4) pantun kilat.
2.         PENELITIAN SEBELUMNYA
          Vonni Betrayati pada tahun 2005 Mahasiswa Universitas Islam Riau, dengan judul penelitian “Nilai-nilai Pendidikan dalam Pantun Pengiring Rarak Melayu Rantau Kuantan Kabupaten Kuantan Sengingi. Kemudian juga diteliti oleh Nur Afnida pada tahun 2008 Mahasiswa Universitas Islam Riau, dengan judul “Makna, Gaya Bahasa dan Fungsi Mantra pada Upara Memelihara Kampung di Desa Bukit Batu.
3.         PEMBATASAN MASALAH
Penulis Memfokuskan  penelitian ini pada bentuk, gaya bahasa  dan makna  pantun Caca’inai dalam adat perkawinan masyarakat Keluruhan  Peranap Kecamatan Peranap Kabupaten Indragiri Hulu.

4.         MANFAAT PENELITIAN
         Manfaat enelitian  ini ialah dapat diketahui secara jelas keberadaan pantun caca’inai yang ada dalam adat perkawinan masyarakat Kelurahan Peranap Kecamatan Peranap Kabupaten Indragiri Hulu.

5.      RUANG LINGKUP PENELITIAN
        Bentuk, gaya bahasa dan makna pantun caca’inai yang ada dalam adat perkawinan masyarakat Kelurahan Peranap Kecamatan Peranap Kabupaten Indragiri Hulu ini termasuk ke dalam ruang lingkup kajian ilmu sastra, khususnya kritik sastara. Kajian kritik sastra dapat dilakukan terhadap unsur intrinsic karya tersebut ataupun  unsur ekstrinsiknya.
B.      MASALAH
      Berdasarkan latar belakang yang telah dikutip penulis dari skripsi yang berjudul  Analisis Bentuk Gaya Bahasa dan Makna Pantun Caca’inai dalam Adat Perkawinan Masyarakat Kelurahan Peranap Kecamatan Peranap Kebupaten Indragiri Hulu dapat simpulkan bahwa masalah yang dapat dipaparkan adalah bentuk, gaya bahasa, dan makna.
C.      TUJUAN
      Penelitian ini bertujuan mengumpulkan data dan memberi gambaran tentang bentuk, gaya bahasa dan makna pantun Caca’inai dalam adat perkawinan masyarakat Peranap Kecamatan Peranap Kabupaten Indragiri Hulu.





D.        TEKNIK PENGUMUMPILAN DATA
Untuk mendapatkan data penelitian penulis menggunakan teknik pengumpulan data:
1.      Teknik observasi, yaitu melakukan pengamatan secara langsung ke objek penelitian yaitu acara  Caca’inai dalam adat perkawinan masyarakat Peranap Kecamatan Peranap Kabupaten Indragiri Hulu.
2.      Teknik rekaman, dilakukan untuk mendapatkan pantun caca’inai secara utuh dari orang yang membawakan pantun caca’inai dalam perkawinan masyarakat Peranap Kecamatan Peranap Kabupaten Indragiri Hulu.
3.      Teknik wawancara, yaitu teknik  ini dipergunakan untuk mendapatkan data penelitian yang dilakukan terhadap responden utama maupun kepada responden pelengkap yang dianggap telah memenuhi persyaratan dan patut memberi keterangan mengenai segala sesuatu yang berhubungan dengan pantun caca’inai
E.      TEKNIK ANALISIS DATA
Langkah yang digunakan dalam analisis data tersebut adalah:
1.      Data pantun yang terkumpul secara lisan ditransliterasi ke dalam bahasa tulis.
2.      Pantun yang sudah ditulis kemudian dianalisis sesuai masalh penelitian.
3.      Pantun yang sudah dianalisis kemudian disimpulkan.
4.      Data dideskripsikan menjadi laporan penelitian.
F.       KESIMPULAN
Berdasarkan analisis data yang telah penulis lakukan, selanjutnya dapat disimpulkan sebagai berikut:
1.      Pantun Caca’inai dalam adat perkawinan masyarakat Peranap Kecamatan Peranap Kabupaten Indragiri Hulu memiliki dua bentuk pantun yaitu: a) pantun biasa, b) talibun.
2.      Gaya bahasa yang terdapat dalam pantun Caca’inai dalam adat perkawinan masyarakat Peranap Kecamatan Peranap Kabupaten Indragiri Hulu sangat beragam. Gaya bahasa tersebut yaitu; a) gaya bahasa perbandingan, b) gaya bahasa metafora, c) gaya allegori, d) gaya bahasa sinekdoki, e) gaya bahasa aliterasi, f) gaya bahasa asonansi, g) gaya bahasa anastroh, h) gaya bahasa apofasif, i) gaya bahasa apostrof, j) gaya bahasa eufemismus, k) gaya bahasa litotes, l) gaya bahasa hsteron proteron, m) gaya bahasa pleonasme, n) gaya bahasa perifrasis, o) gaya bahasa erotis, p) gaya bahasa hiperpola.
3.      Pantun Caca’inai dalam adat perkawinan masyarakat Peranap Kecamatan Peranap Kabupaten Indragiri Hulu mengandung makna denotative dan makna konotatif.